5 Alasan Kenapa Kamu Nggak Pantas Sengsara Saat Kuliah
Sudah banyak kisah inspiratif mahasiswa yang sukses dengan perkuliahannya. Namun di sisi lain, ada saja mahasiswa-mahasiswa yang merasa terpuruk karena beban studinya...

Aku lupa dari mana cerita ini berasal namun sangat bermakna sebagai analogi perkuliahan. Coba bayangkan sebuah batu besar yang tentu saja keras jika dipecahkan menggunakan palu dengan sekali hantaman, belum tentu batu tersebut pecah. Butuh berkali-kali pukulan agar si batu menunjukkan tanda-tanda keretakannya. Disinilah pelajarannya, apabila kita terus-menerus menghantamkan palu pada batu keras tadi, lama-lama batu tersebut akan pecah berkeping-keping. Artinya fokuslah pada apa yang sedang kamu lakukan secara terus menerus lalu kamu akan mendapati hasil yang maksimal.


Sudah banyak kisah inspiratif mahasiswa yang sukses dengan perkuliahannya, andai saja kamu mau meng-googling, kamu akan menemukan ribuan artikel yang mengobral kisah-kisah tersebut dengan cuma-cuma. Namun di sisi lain, ada saja mahasiswa-mahasiswa yang merasa terpuruk karena beban studinya. Problem lain yang menghiasinya juga ikut terbawa-bawa, antara lain cinta, finansial, keluarga, maupun hubungan pertemanan dll. 


Perlu menumbuhkan kesadaran diri untuk mengantarnya kembali fokus, kalau semua itu adalah fase dan kamu tidak pantas terus-terusan terpuruk karena hal-hal yang seharusnya bisa diatasi dengan mudah. Untuk menyadarkanmu, berikut ini lima alasan kenapa kamu nggak pantas sengsara saat kuliah:

cmd
1. Kamu adalah orang yang beruntung

Inilah salah satu privilege yang patut kamu syukuri, sebab tidak semua orang bisa menikmati bangku kuliah, alasan ekonomi sangat lazim disini. Jadi kamu adalah satu dari miliaran orang yang beruntung di muka bumi. 


Menimba ilmu memang bisa dimana aja, tapi dunia perkuliahan membuka jalan bagi kamu untuk mengakses berbagai kesempatan dan menjalin koneksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Selain itu, perguruan tinggi adalah tempat berkumpulnya orang-orang hebat dengan level intelektual yang memadai. Mengenal mereka tentu akan mengubah sudut pandangmu tentang kompleksitas pengetahuan.


2. Kamu adalah kebanggaan orang tuamu

Tahukah kamu topik apa yang selalu jadi headline saat ibu-ibu atau bapak-bapak berkumpul dengan teman-temannya? Anaknya. “Anaknya yang sekolah disini, anaknya yang sekolah disitu, anaknya yang kerja disini, anaknya yang kerja disitu, anaknya yang jago ini, anaknya yang jago itu dll.” 


Memiliki anak yang sekolah tinggi tentu kebanggaan tersendiri bagi para orang tua. Jangan biarkan orang tuamu merasa insecure cuma karena kuliahmu tidak becus. Banyangkan wajah berseri ibu dan bapakmu ketika meceritakanmu saat ditanya oleh teman-temannya.


3. Kamu adalah pribadi yang istimewa

Maksimalkan kelebihanmu dan minimalisir kekuranganmu. Jangan pedulikan orang-orang di luar sana mau bilang apa tentangmu karena mereka sebenarnya juga tidak lebih baik dari kamu. Abaikan saja omongan orang-orang yang ingin membunuh semangatmu. Yang perlu kamu lakukan hanyalah fokus. Baik bagimu jika memiliki role model yang dapat dijadikan inspirasi agar kamu punya patokan untuk meraih impianmu. Kamu istimewa dengan caramu sendiri.


4. Kamu adalah penentu jalan hidupmu terlepas dari takdir yang tertulis

Pernahkah terbersit dalam benakmu bahwa kuliah itu adalah aktivitas yang membosankan? Perasaan itu hanya sementara. Ketika kamu melihat teman-temanmu sudah wisuda sedangkan kamu belum, pasti ada sedikit kekecewaan dalam dirimu kenapa kamu tertinggal. Ingatlah kembali bahwa segala keadaan akan mendorong bahkan memaksa kita untuk mengambil keputusan atas diri sendiri.


5. Percayalah, semua orang terlahir jenius

Jika kamu merasa berat bahkan hampir gagal menyelesaikan kuliah cuma karena IPK kamu rendah, ingatlah kalimat yang pernah dikatakan oleh Albert Einstein berikut ini “semua anak terlahir jenius.” Kuliah tidak melulu tentang nilai dan IPK meskipun itu menjadi salah satu syarat kelulusan. 


Andaikan kamu tidak mampu di bidang yang satu, tunjukkan keahlianmu dalam bidang yang lainnya. Jangan heran jika ada banyak sekali proses dan dinamika yang akan kamu lalui didalamnya. Salah satu yang krusial adalah pembentukan mental, dimana ini sangat berguna bagimu untuk menyongsong masa depan.


Biar kamu makin semangat kuliah, mungkin peribahasa Arab ini bisa jadi pegangan “Biarlah Anjing Menggonggong, Kafilah Tetap Berlalu.” Biarkan orang lain berbicara (menggunjingkanmu), tapi jangan dihiraukan. Meskipun ada rintangan yang menghadang, tapi rencana tetap jalan terus.

Terimakasi sudah membaca, semoga bermanfaat ya 🙂