Data Scientist, Profesi Mentereng Masa Kini
Data scientist termasuk profesi yang sangat seksi di abad ke 21. Hal ini berbanding lurus dengan survei yang dilakukan oleh California University yang menyimpulkan bahwa sebanyak 650 % pertumbuhan karir data scientist terjadi sejak tahun 2012...

Akhirnya segala sesuatu yang baru membutuhkan SDM yang adaptif dengan keahlian terkini. Pada tahun 2016 World Economic Forum (WEF) pernah menganalisis beberapa profesi yang sangat dibutuhkan di masa depan, salah satunya adalah data scientist. 


Data scientist adalah sebutan bagi orang yang memiliki kemampuan untuk mengolah data. Profesi ini berkenaan dengan data science. Dalam dunia bisnis, data tersebut berguna sebagai acuan untuk memprediksi perilaku pelanggan serta mengidentifikasi peluang bisnis yang akan muncul. Biasanya untuk mengolah data, seorang data scientist tidak jau-jauh dari serangkaian proses yang diawali dari pertanyaan, pengumpulan sumber, analisis, menemukan tren, sampai menyajikan visualisasi data. 


Oleh karenanya data scientist sangat mengandalkan keahlian dalam bidang ilmu komputer, matematika, dan statistik untuk mengekstraksi tumpukan data secara terstruktur dan sistematis agar mendapatkan pattern yang memudahkan pengambilan keputusan.


‘’Data scientist termasuk profesi yang sangat seksi di abad ke 21. Hal ini berbanding lurus dengan survei yang dilakukan oleh California University yang menyimpulkan bahwa sebanyak 650 % pertumbuhan karir data scientist terjadi sejak tahun 2012’’


Bayangkan informasi hasil olahan data scientist ditindaklanjuti agar mendapat insight yang memukau untuk membaca peluang dan meminimalisir ancaman yang berguna bagi strategi bisnis, ini adalah pekerjaan yang keren sekali. Mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan data adalah makanan sehari-hari jika kamu ingin berkarir sebagai data scientist. Maka sudah seharusnya algoritma machine learning perlu kamu kuasai sejak dini.

gjlf

Data scientist termasuk profesi yang sangat seksi di abad ke 21. Hal ini berbanding lurus dengan survei yang dilakukan oleh California University yang menyimpulkan bahwa sebanyak 650 % pertumbuhan karir data scientist terjadi sejak tahun 2012, bahkan persentase ini diprediksi akan terus meningkat pada tahun 2026. Sumber lain menarasikan, jumlah SDM yang berprofesi sebagai data scientist masih sangat sedikit padahal ketersediaan lapangan kerja data science begitu banyak. Disamping itu, WEF dalam ‘the future of jobs report 2020’ melaporkan bahwa data scientist akan menjadi profesi yang paling mentereng di tahun 2025.


Jika ingin menempuh pendidikan di jurusan data science, ada banyak kampus di Indonesia yang membuka jurusan tersebut, diantaranya; Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS), Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Putra Bangsa (UPB), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), UPN Veteran Jawa Timur dll. Di IPB, jurusan data science bahkan di buka untuk jenjang pendidikan S1 (Sarjana) sampai S3 (Doktoral) dengan raihan akreditasi ‘’Unggul’’ berdasarkan surat keputusan BAN-PT tahun 2021. 


Rata-rata jurusan data science baru di buka untuk program S1 di kampus-kampus terkait. Seperti yang dilakukan oleh UNESA pada tahun 2022, data science merupakan jurusan yang sangat baru di lingkungannya. Kurikulumnya disusun bersama Kominfo dan Asosiasi Ilmuwan Data Indonesia sebagai upaya penguatan kompetensi lulusan agar tidak ketingalan zaman. Untuk informasi lebih lanjut mengenai jurusan data sience bisa di akses pada laman masing-masing kampus.


Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat ya 🙂