Jernih Memandang Dunia Dengan Insto Dry Eyes
#InstoDryEyes sebagai #SolusiMataKering yang ramah di kantong dapat diperoleh dengan mudah baik di apotik maupun minimarket terdekat .....

Ancaman gangguan mata nampaknya tidak dapat disepelekan. Sering kali saya terlambat menyadari jika fungsi penglihatan saya tidak stabil seperti biasanya. Kondisi demikian berulang kali terjadi setiap saya berada di pantai, setelah asyik menikmati pemandian air laut, lalu berjemur di bawah teriknya mentari untuk memperoleh sensasi kehangatan, tiba-tiba mata saya terasa terbakar akibat paparan sinar matahari hingga berujung menimbulkan mata kering. 


Belakangan saya ketahui, gangguan mata yang saya alami itu disebut photokeratitis, yaitu inflamasi pada kornea akibat cahaya. Jadi wajar jika saya merasakan mata seolah terbakar, akan tetapi tidak wajarnya adalah saya mengabaikan gangguan mata tersebut hingga menyebabkan gejala mata kering seperti mata sepet, mata merah, mata pegel, bahkan sensasi benda asing pada mata. Gejala tersebut makin parah karena dipicu oleh polusi udara pantai yang kadang ekstrem. 


Sejumlah pertanyaan pun muncul, sedemikian berpengaruh kah sinar matahari dan polusi udara pada kesehatan mata? Kemudian apa saja penyebab dan resikonya jika tidak diatasi? Lalu bagaimana bentuk penanganan pertama yang dapat dilakukan? 


Jika photokeratitis maupun gejala mata kering itu terjadi ketika saya masih anak-anak yang senang bermain kesana-kemari dan mandi di pantai lima jam sehari pun tidak masalah, mungkin saya akan membiarkannya hingga sembuh dengan sendirinya tanpa perlu repot-repot mencari solusi untuk mengatasinya. Namun, berbeda cerita jika gangguan mata tersebut saya alami ketika dewasa, mengingat pentingnya fungsi penglihatan untuk menunjang aktivitas sehari-hari dan kesadaran saya akan kesehatan mata mulai meningkat. 


Untuk itu, mari simak artikel ini lebih lanjut ya!


“Si Paling Bersinar” 

Pengaruh Radiasi Matahari Pada Mata


Ghrapic by canva 1

Tahukah kamu bahwa produksi vitamin D oleh sinar matahari sangat bermanfaat untuk menjaga penglihatan tetap optimal? 


Itulah kekuatan magis sinar matahari. Selain bermanfaat untuk kesehatan kulit dan tubuh, ternyata paparan radiasi matahari yang cukup juga bagus untuk kesehatan mata. Negara-negara maju dan berkembang di dunia sangat sadar akan hal ini, contohnya Taiwan. Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh National Institutes of Health (2018) terkait manfaat sinar matahari untuk proses perlambatan terhadap pertambahan mata minus bagi anak-anak pengidap miopia di beberapa sekolah yang ada di Taiwan memaparkan fakta bahwa resiko progresivitas mata minus bisa menurun sampai 54% pada anak yang memperoleh cukup sinar matahari. 


Di samping itu, paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebih dari matahari juga disinyalir dapat menganggu fungsi penglihatan, karena radiasi UV sebagian besar diserap oleh kornea. Apalagi jika kita tidak menggunakan UV filter seperti kacamata pelindung jika sedang berada di area yang terik. Shinde dan Chawda (2022) mengungkapkan Efek samping dari paparan UV yang terlalu lama dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan katarak, pterigium, dan degenerasi makula. Ketiga penyakit mata tersebut bahkan lebih parah dari pada photokeratitis dan mata kering yang saya alami. 


Oleh sebab itu berbagai literatur kerap kali menganjurkan durasi ideal untuk berjemur di bawah sinar matahari cukup dilakukan sekitar 15 menit saja sebelum pukul 10.00 pagi.


“Si Paling Ekstrem” 

Efek Polusi Udara Pada Mata

Graphic by canva 2

Sama dengan radiasi UV, polusi udara juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan mata. Hal yang mungkin sering kita alami adalah terjadinya iritasi mata akibat debu, asap, dan bahan-bahan kimia yang akrab dengan aktivitas kita sehari-hari sehingga menimbulkan mata sepet, mata pegel, dan mata kering. 


Kasus lainnya yang biasa terjadi adalah penglihatan kabur, yaitu kondisi dimana mata sulit fokus dengan baik. Polusi udara yang mengakibatkan penglihatan kabur sering terjadi ketika saya sedang mengemudi sepeda motor, meski sudah menggunakan helm dengan posisi kaca melindungi mata, namun ada saja debu-debu tak diundang yang berterbangan masuk menembus kaca helm. Akan tetapi saya menyadari, mungkin hal tersebut sudah menjadi konsekuensi logis bagi saya yang terbiasa berkendara tanpa dilengkapi masker dan kacamata pelindung.


Iritasi akibat polusi udara tersebut memang terjadi dalam jangka pendek dan gejalanya pun tidak menganggu secara signifikan. Namun tetap harus diwaspadai untuk mencegah timbulnya gangguan mata yang lebih serius. 


Gejala mata kering sebenarnya bersifat multifaktorial, jadi tidak hanya disebabkan oleh radiasi sinar UV yang berlebih dan polusi udara kotor semata. Tapi, dalam artikel ini saya akan menyoroti penyebab mata kering yang umumnya terjadi pada wanita.



Sadari Mata Kering,

Penyebab dan Resikonya Pada Wanita

 

Secara khusus, ada tiga aktivitas yang meningkatkan potensi gejala mata kering pada wanita, yaitu sering pakai riasan mata, penggunaan lensa kontak secara terus menerus, dan banyak menghabiskan waktu dengan screen time.

potokuuuu

1. Riasan Mata 

Siapa sangka penggunaan riasan mata atau make up mata seperti eyeliner ternyata dapat menimbulkan gejala mata kering?


Faktor itu jugalah yang menyebabkan wanita lebih berpotensi mengalami mata kering dari pada pria. Pernyataan dari dr. Nina Asrini Noor, SpM., seperti yang dikutip dari laman Antara News (18/07/2023) juga menguatkan fakta bahwa riasan mata akan menghambat jalan keluar bagi air mata karena riasan mata cenderung menutupi pori-pori kelenjar air mata. Hal ini rentan terjadi jika kita tidak membersihkan sisa make up mata dengan benar.


Saya jadi teringat ketika wisuda dulu, dimana wajah tampil full make up apalagi di bagian mata dihiasi oleh berbagai printilan mata seperti eyeshadow, eyeliner, maskara, bahkan bulu mata palsu.

Nah, ketika usai prosesi wisuda dan makan-makan bersama keluarga besar serta teman-teman, saya langsung pulang dan tertidur pulas di rumah karena kelelahan, tanpa menghapus make up terlebih dulu. Ternyata itu adalah kesalahan fatal yang pernah saya lakukan pada muka dan mata saya. Pasalnya ketika bangun tidur saya langsung merasakan gejala mata kering. Bahkan setelah membasuh muka pun mata saya masih terasa pegel dan berair, untuk sekedar berkedip saja rasanya tidak nyaman.


Apalagi eyeliner yang menghiasi mata saya waktu itu lumayan tebal, jadi agak susah membersihkannya dalam kondisi yang sudah sangat kering. Menurut sumber yang saya baca, ternyata penggunaan eyeliner pada mata sebaiknya dihindari, bukan hanya karena ia menutupi pori-pori kelenjar air mata saja, tapi juga partikel-partikel yang ada dalam eyeliner takutnya ikutan masuk ke bagian mata sehingga tidak hanya menimbulkan gejala mata kering, melainkan juga menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, jangan lupa perhatikan riasan mata teman-teman setiap kali menggunakan make up ya!

2. Lensa Kontak 

Dilansir dari situs Dry Eye Care, salah satu alasan kenapa pengguna lensa kontak rentan mengalami mata kering karena lensa kontak dapat menghalangi sebagian oksigen yang masuk ke mata. 


Lensa kontak atau yang biasa dikenal dengan sebutan softlens ternyata lebih direkomendasikan untuk memakainya tidak lebih dari 8 jam sehari, lho! Anjuran ini penting mengingat softlens tidak didesain untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama. Apalagi softlens disinyalir dapat mengganggu lapisan air mata yang berfungsi untuk melindungi permukaan mata. Nah, saluran air mata yang terhalang sekaligus terserap oleh softlens itulah yang juga dapat menyebabkan mata kering.


Penggunaan softlens selama 24 jam non stop sangat tidak dianjurkan karena dapat berakibat fatal pada mata. Sementara itu, teman-teman juga perlu memperhatikan kebersihan tangan-

vmvmv
dan softlens jika hendak menggunakannya, sebab mata sangat sensitif dengan berbagai jenis bakteri. Softlens yang kotor, sangat potensial dihinggapi oleh parasit-parasit yang dapat mengancam keselamatan mata hingga berakibat pada kebutaan. So, jangan sepelekan kondisi maupun kualitas Softlens teman-teman ya!
bmmb

3. Screen Time 

Pernahkah kamu menghitung berapa banyak waktu yang dihabiskan di depan ponsel, komputer, TV, atau kombinasi dari ketiganya dalam sehari? 


Meskipun screen time merupakan aktivitas segala gender, akan tetapi terdapat perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita dalam menatap layar. Diantaranya, wanita lebih banyak menghabiskan screen time untuk membuka sosial media, sedangkan pria lebih suka screen time dengan bermain game online. Terlepas dari itu, waktu berlebihan yang digunakan untuk screen time berpotensi menyebabkan mata kering karena kelembabannya berkurang akibat terpapar radiasi layar. 


Sedikit cerita, pernah saya menghabiskan waktu lebih dari 8 jam sehari untuk screen time, yaitu pada saat maraton nonton drama Korea yang berjudul “Healer dan The K2,” kebetulan saya suka genre action. Kala itu, tidak ada kerjaan lain yang saya lakukan-

selain nonton karena memang lagi masa-masanya libur semester. Demi rasa penasaran yang membuncah atas alur-alur selanjutnya dari drama tersebut, saya terus nonton sampai akhirnya saya lupa waktu dan tak terasa jarum jam sudah menunjukkan pukul 3 dini hari, mata sudah berair dan pegel bahkan mulai terasa sepet karena terlalu lama menatap layar ponsel. Sejak saat itu, saya kapok menatap layar dalam jangka waktu yang lama tanpa istirahat sekalipun. Mana waktu itu nonton-nya sambil rebahan pula, adduh! Tambah nggak bagus untuk kesehatan mata. Padahal dokter speliasis mata menyarankan setiap menatap layar selama 20 menit harus mengalihkan pandangan sejauh 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.



Insto Dry Eyes:

Atasi Mata Kering, Tatap Dunia Tanpa Penghalang


Saya sangat bersyukur sampai detik ini tidak pernah merasakan gejala penyakit mata yang lebih serius. Untungnya, gangguan mata berupa photokeratitis dan mata kering yang biasa saya alami akibat dari paparan sinar UV, polusi udara, riasan mata, lensa kontak, maupun screen time dapat saya atasi dengan mandiri menggunakan obat tetes mata yang selalu saya andalkan kemana-mana, yaitu INSTO DRY EYES.

Saya percaya, mata kering yang teratasi dengan baik akan meningkatkan kualitas hidup penderitanya, sebab tidak ada lagi penghalang untuk beraktivitas dengan optimal. Kebayang kan, jika penglihatan terganggu maka seluruh aktivitas juga ikutan terganggu, lho!


Untuk itu, kita patut berterimakasih kepada PT Pharma Health Care yang sangat peduli dengan kesehatan mata penduduk Indonesia dengan mengeluarkan varian produk insto seperti #InstoDryEyes sebagai #SolusiMataKering yang ramah di kantong. Insto Dry Eyes dapat diperoleh dengan mudah baik di apotik maupun minimarket terdekat, sebab distribusinya sudah meluas ke seluruh wilayah Indonesia. Obat pelumas mata ini pun dapat dibeli secara langsung tanpa resep dokter. 


Semenjak saya kenal Insto Dry Eyes, saya tidak perlu khawatir lagi jika tiba-tiba gejala mata kering mulai menghadang. Kini, impian saya untuk memandang dunia dengan jernih tanpa penghalang yang berarti dapat terwujud begitu cemerlang dalam genggaman botol mungil bermerek Insto Dry Eyes. 


Nah, untuk informasi lebih lanjut mengenai Insto Dry Eyes dapat dikunjungi pada situs resmi Insto Dry Eyes! Semoga bermanfaat ya.



Referensi:

      Nurhaliza, S. (2023). Riasan Mata Buat Wanita Lebih Berisiko Alami Mata Kering. Antaranews.com. Diakses pada 28 Februari 2024, melalui https://www.antaranews.com/berita/3640755/riasan-mata-buat-wanita-lebih-berisiko-alami-mata-kering

      Shinde, P., Chawda, D. (2022). Effects of Solar Radiation on The Eyes, 14(10): e30857. Diakses pada 28 Februari 2024, melalui https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9709587/

       Vio. (2023). Manfaat dan Resiko Paparan Sinar Matahari Untuk Kesehatan Mata. Viooptical.com. Diakses pada 28 Februari 2024, melalui https://viooptical.com/manfaat-dan-risiko-paparan-sinar-matahari-untuk-kesehatan-mata

       Wu. Pei, Chang, at all. (2018). Myopia Prevention and Outdoor Light Intensity In a School-Based Cluster Randomized Trial. Ophthalmology, 125(8):1239-1250. Diakses pada 28 Februari 2024, melalui https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29371008/

       https://www.dryeyecare.net/dry-eye-optometrist/what-causes-dry-eye/contact-lenses-and-dry-eye/

Desain grafis oleh canva melalui proses tata letak dan pewarnaan oleh penulis sendiri.


*Tulisan ini diikutsertakan dalam rangka Insto Dry Eyes SEO Blog Competition yang diselenggarakan oleh Insto

ditulis ole 2