Ketika Pemilu Dihiasi Oleh Gen Z
Keterlibatan generasi Z dalam pemilu 2024 tidak hanya sebatas itu. Beberapa dari mereka yang memiliki potensi dan sumber daya yang mendukung juga....

Tiga pasangan capres – cawapres bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Indonesia 2024. Janji-janji kemenangan yang ditawarkan oleh ketiga pasangan calon tersebut tak luput dari sorotan masyarakat. Pemilihan Umum (Pemilu) serentak yang digelar setiap lima tahun sekali ini tidak hanya menampilkan potret Pilpres, namun juga dimeriahkan oleh pemilihan calon legislatif seperti DPR RI, DPRD, dan DPD. Semua individu yang mencalonkan diri pun saling berlomba untuk meraih simpati rakyat demi kursi panas yang telah diincar masing-masing. 


Di sisi lain, ada yang lebih menarik dari semua itu, perhelatan pesta demokrasi Indonesia kali ini memberikan warna yang berbeda. Pasalnya, tidak hanya generasi baby boomers, generasi X, dan milenial yang memperoleh hak suara untuk memilih, namun generasi Z juga turut andil dalam menentukan masa depan Indonesia lima tahun kedepan. Generasi Z yang diketahui lahir pada tahun (1997 - 2012) mulai menunjukkan eksistensinya dengan menyumbang 23,3% dari jumlah keseluruhan data masyarakat yang punya hak pilih. Jumlah tersebut bahkan lebih banyak dari pada data generasi baby boomers yang memeriahkan pemilu periode ini, yaitu sekitar 14%. KPU merilis, dari 204.807.222 daftar pemilih tetap (DPT) yang terdaftar, sekitar 56% hingga 60% diantaranya didominasi oleh kawula muda, yaitu milenial dan generasi Z. Jumlah tersebut setara dengan 106.358.447 jiwa.


Meskipun jumlahnya belum mendominasi DPT, akan tetapi generasi Z memiliki antusiasme yang tinggi untuk berpartisipasi pada kegiatan pemilu 2024. Banyak dari mereka yang berperan aktif menjadi penyelenggara pemilu, diantaranya sebagai petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih), hingga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Generasi Z seakan menjadi aktor utama dalam kontestasi pemilu 2024. Mereka juga mewarnai dinamika politik yang terjadi di ranah digital maupun lingkungan sosial. 


Di ranah digital misalnya, generasi Z kerap mengekspresikan reaksinya terhadap situasi politik melalui media sosial. Mereka melontarkan humor, mengupload meme, bahkan melayangkan satir politik untuk mengekpresikan kekritisan, ketidakpuasan, maupun pengetahuannya tentang politik. Semua itu melebur dalam kubangan dunia maya yang bisa diakses dan dibaca oleh siapa saja, termasuk oleh calon-calon wakil rakyat yang sedang mengikuti kontestasi pemilu. Bersamaan dengan itu tak dapat dipungkuri, reaksi terhadap politik di dunia maya tersebut juga mampu menggiring opini publik. 


Keterlibatan generasi Z dalam pemilu 2024 tidak hanya sebatas itu. Beberapa dari mereka yang memiliki potensi dan sumber daya yang mendukung juga turut mencalonkan diri sebagai wakil rakyat. Beberapa diantaranya, Andi Mesyara Jerni Maswara yang maju sebagai calon anggota legislatif DPR-RI dapil Sulsel 2, Manik Marganamahendra yang maju sebagai calon anggota legislatif DPRD DKI Jakarta, dan sejumlah nama lainnya yang bertebaran di pemilihan calon anggota legislatif. Mereka mengakui, sudah waktunya anak muda turut andil dalam pengambilan kebijakan.


So, apa peranmu pada pemilu 2024? apapun itu, tetaplah memberikan kontribusi terbaik demi kemajuan Indonesia kita tercinta!


Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat ya 🙂