Bertemu dengan banyak orang hebat adalah kesempatan emas bagi sebagian orang. Tidak hanya di kampus, tapi juga di tempat-tempat lain yang disinggahi. Ada kepuasan tersendiri ketika mereka berhasil mengorek ilmu dari sosok yang dilabelinya hebat.
Belum lama ini, kami mengunjungi sebuah pusat inovasi perubahan di Jakarta, tempat yang sebagian penghuninya berisi anak-anak muda inovatif yang haus akan edukasi dan inspirasi. Kuatnya semangat mereka untuk belajar dan menciptakan perubahan membuat kami kagum.
Salah satu dari kami bertanya-bertanya apa yang membuat mereka jauh-jauh datang kesini disaat banyak orang kadang acuh dengan dinamika hidupnya sendiri? Jawaban yang diperoleh-pun beragam, tapi satu yang membuat kami terpikat adalah “Aku punya banyak mimpi, dan berada disini adalah salah satu mimpiku untuk mewujudkan mimpi-mimpi lainnya.” ujarnya.
Adakah kalian tahu satu kata yang dapat menghipnotis orang untuk menantang dirinya sendiri? ‘’Mimpi’’. Banyak orang yang berani bermimpi tapi hanya sedikit yang mampu mewujudkannya. Mimpi adalah bentuk lain dari cara seseorang untuk mencintai dirinya. Memiliki mimpi, seseorang merasa punya tujuan hidup yang harus digapai, dengan mewujudkan mimpi kehidupan jadi tidak sekadar omong kosong.
“Mimpi adalah bentuk lain dari cara seseorang untuk
mencintai dirinya, dengan mewujudkan mimpi kehidupan jadi tidak sekadar omong
kosong”
Mimpi adalah kata yang mampu membuat seseorang berkembang bagaikan akselarator. Tidak masalah kalau selama prosesnya rintangan datang menghadang, asalkan punya keyakinan untuk mewujudkannya. Kalau kata biksu Budha “Ketika kamu membicarakan mimpimu kepada sepuluh orang, maka semakin besar kemungkinan mimpimu akan terwujud.” Mungkin itulah plesetan dari kalimat “ucapan adalah do’a.”
Kalimat itu pula lah yang dijadikan pegangan oleh anak muda yang kami wawancarai tadi. Ia fokus dengan mimpi-mimpinya. Meskipun pernah gagal meraihnya, namun ia tidak menyerah dan tetap gigih mewujudkannya. Hingga akhirnya satu persatu mimpi itu terwujud. Sesuatu yang awalnya ia rasa tidak mungkin menjadi mungkin karena ia terus berusaha.
Jadi jangan hanya berangan tentang mimpi apabila kita tidak punya komitmen untuk menggapainya. Mencoba setiap kesempatan menarik bisa jadi permulaan yang tepat untuk dilakukan, karena kita tidak pernah tahu dipercobaan keberapa Tuhan mengabulkan do’a dan usaha kita selama ini.
Percayalah bahwa orang-orang yang sibuk mewujudkan mimpi, rasa cinta atas dirinya tak terbatas. Mereka sadar akan kemampuannya. Sosok inspiratif dunia, Nick Vujicic yang terlahir tanpa lengan dan tungkai menjadi bukti nyata betapa kekuatan mencintai diri sendiri mampu menyelamatkannya dari penderitaan bertubi-tubi akibat keterbatasan fisik.
Nick menjadi mukjizat bagi dirinya sendiri. Ia berhasil memotivasi jutaan orang di dunia dengan kisah hidupnya yang unik. Ia membuktikan kepada puluhan juta penonton bahwa keterbatasan fisik tidak menghalanginya untuk meraih mimpi. Justru kesulitan yang ia hadapi menjadi kesempatan untuknya menggali potensi diri. Nick berubah dari bayi kecil difabel menjadi motivator ulung yang memberikan semangat kepada jutaan orang yang merasa hidupnya menderita. Nick bersinar tanpa batas dengan keterbatasannya.
“Orang-orang yang sibuk mewujudkan mimpi, rasa cinta
atas dirinya tak terbatas”
Tidak kalah menarik, salah satu penyanyi tersohor Indonesia, Agnes Monica. Mendedikasikan banyak waktunya untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Baginya bagaimana ia melihat dirinya sendiri adalah cara terbaik untuk mencintai diri. Ia berani keluar dari zona nyaman dan memilih bermimpi.
Menurutnya, mimpi adalah awal untuk mencapai kesuksesan. Tak jarang ocehan-ocehan negatif menghampirinya, tapi ia tetap memilih terus berlari untuk meraih mimpi-mimpinya. Lihatlah bagaimana keadaaan Agnesmo sekarang, ia berhasil go international. Berbagai nominasi hampir di setiap ajang music award-pun berhasil ia sabet. Kini, Agnesmo menjadi salah satu penyanyi papan atas dengan bayaran tertinggi di Indonesia.
Kita mungkin berpikir, mereka pastilah punya privilege yang luar biasa, tapi setiap kali menggali kisah orang-orang hebat, kami tercengang. Privilege terbesar yang mereka miliki adalah diri mereka sendiri. Diri yang mampu memanfaatkan potensi dan membangun kekuatan sendiri.
Albert Einstein pernah mencatat, setiap orang terlahir jenius. Jadi apakah kamu masih ragu dengan dirimu yang memiliki kemampuan tanpa batas? Jika jawabannya masih abu-abu, cobalah bercermin lalu ingatlah kembali perjalanan hidupmu dari dulu sampai saat ini. Jika kamu berpikir, otomatis kamu pasti bertanya-tanya “ngapain aja ya aku selama ini? Apa aja yang sudah kulakukan untuk menjadi manusia yang lebih baik?” Itulah cara sederhana untuk menyadarkanmu akan eksistensi dirimu sendiri.
“Privilege terbesar yang kita miliki adalah diri kita sendiri”
Barangkali kisah di atas belum cukup untuk membangunkanmu agar segera wujudkan mimpi. Tidak apa-apa, berjalanlah perlahan tapi pantang menyerah. Namun, satu hal yang perlu diingat! ketika muncul rasa tidak percaya diri dalam dirimu, sesungguhnya sayap-sayap tak terlihat dalam dirimu terpaksa ikut terikat oleh keraguan. Sayap-sayap itu bernama keberanian.
Pernahkah kamu melihat orang yang ragu bisa terbang tinggi? Tentu hal itu jarang terjadi. Kalaupun ada, mungkin hanya 1 : 1.000.000 orang yang pernah mengalaminya. Tempat-tempat tertinggi hanya bisa digapai oleh orang-orang yang punya keberanian. Orang-orang yang berani wujudkan mimpi, orang-orang yang berani gagal namun tidak terlena dengan kegagalannya, serta orang-orang yang berani bangkit lagi meskipun berkali-kali terjatuh. Kuncinya adalah diri kita sendiri dengan segala kekuatan didalamnya.